Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan di Kuala Lumpur, mulai dari wisata belanja, kuliner, atau sekedar foto-foto di spot instagramable ibukota Malaysia ini.
Jarak yang dekat dari Indonesia, tiket pesawat murah, biaya hidup terjangkau (setidaknya lebih murah dari Singapura), transportasi publik aman dan nyaman, hubungan kekerabatan, hingga sekedar transit adalah beberapa alasan Kuala Lumpur sering jadi tujuan wisatawan Indonesia.
Tidak perlu cuti panjang atau tunggu hari libur nasional untuk ke Kuala Lumpur. Akhir pekan pun bisa, berangkat Jumat malam dari Indonesia dan balik dari Kuala Lumpur minggu malam. Ada banyak pilihan maskapai dengan jam yang cocok untuk liburan akhir pekan di Kuala Lumpur.
Hari Pertama

Ambil penerbangan Jumat sore atau malam setelah pulang kantor. Setelah landing KLIA, langsung menuju pusat kota untuk check-in hotel. Kalau belum terlalu malam, masih bisa cari makan atau nongkrong di Jalan Alor, pusat kuliner street-food di area Bukit Bintang, kemudian menuju KLCC untuk berfoto dengan latar belakang Petronas Twin Tower pada malam hari.
Hari Kedua

Ada beberapa pilihan untuk menghabiskan full day akhir pekan di sini. Saran saya, ambillah destinasi luar kota yang agak jauh, misalnya Genting Highland, Colmar Tropicale, atau Melaka. Rekomendasi saya adalah Melaka karena lebih banyak spot wisata di kota pelabuhan ini. Perjalanan KL ke Melaka ditempuh sekitar 2 jam, bisa naik bis umum dari Terminal Bersepadu Selatan. Harga tiketnya RM 10 sampai RM 15 sekali jalan, tergantung jenis dan perusahaan bis.

Di Melaka, spot-spot cakep yang bisa dikunjungi antara lain Red Church, A Famosa, Jonker Walk, dan Melaka River. Semua tempat ini ada di satu area, jadi tak perlu sewa mobil atau taksi untuk ke tempat-tempat ini. Jangan lewatkan Jonker Street yang penuh stand kuliner tiap akhir pekan.
Hari Ketiga

Menuju beberapa spot outdoor pada pagi hari adalah pilihan tepat karena belum terik dan belum ramai wisatawan. Batu Caves, Padang Merdeka dan Sultan Abdul Samad Building, Masjid Jamek, KL City Gallery, National Monument, adalah tempat-tempat yang bisa dikunjungi sebelum tengah hari. Makan siang di Kesturi Walk dekat Central Market atau Pasar Seni, lalu menuju Chinatown sebelum perjalanan ke KL Sentral dan naik bis atau kereta menuju KLIA. Ambil penerbangan malam agar punya banyak waktu dan tidak terburu-buru ke bandara.
Pilihan Hotel

Tidak terlalu sulit mencari dan memilih hotel di Kuala Lumpur. Tarif hotel budget, bintang tiga, dan penginapan hostel atau dormitory di Malaysia hampir sama dengan di Jakarta. Ada banyak pilihan melalui aplikasi booking semacam Tiket.com, Traveloka, Pegi Pegi, atau Agoda, Booking.com, dan sejenisnya. Yang penting adalah lokasi. Usahakan memilih hotel yang lokasinya di kawasan Bukit Bintang, karena ini adalah area wisatawan dan kuliner.
Kuliner


Nasi Kandar, Nasi Briyani, Nasi Lemak, Nasi Padang, Maggie Goreng Ayam, Roti Canai, Teh Tarik, apalagi? Semua makanan ala Melayu, India, Arab, dan Chinese food ada di KL. Umumnya memang lebih kuat aroma kari dan jinten dibandingkan dengan makanan Indonesia. Tapi ada banyak pilihan menu lain, terutama street-food, seperti yang ada di Jalan Alor.
Transportasi


Tak perlu sewa mobil karena transport publik di KL sangat nyaman, aman, tarifnya murah, dan menjangkau hampir semua tempat wisata di KL. Andalan saya adalah Sky Bus dari KLIA menuju KL Sentral, lalu Monorail dan KTM untuk ke tempat-tempat wisata di sekitar KL. Selain kereta, ada juga GOKL City Bus, bis kota gratis yang tentunya bisa bikin kita hemat beberapa lembar Ringgit selama jalan-jalan keliling KL.
Jom, cuti-cuti Kuala Lumpur!